سلسله نشست‌های علمی بین‌المللی اربعین و آینده تمدنی امت اسلامی با موضوع «اربعین حسینی ابزاری نرم برای مقابله با اسلام‌هراسی و تحریف تاریخ»

Arba’in Husaini, peringatan hari ke-40 syahadah Imam Husain (as) di Karbala, telah berkembang menjadi fenomena global yang melampaui sekadar ritual keagamaan. Setiap tahun, jutaan peziarah dari berbagai negara dan latar belakang etnis berjalan kaki menuju Karbala, Irak, untuk memperingati perjuangan Imam Husain melawan ketidakadilan dan penindasan. Fenomena ini, jika ditinjau dari perspektif ilmu hubungan internasional, merupakan manifestasi nyata dari kekuatan lunak (soft power) dalam konteks dunia Islam, khususnya Syiah.

Salah satu dampak paling signifikan dari Arba’in adalah kontribusinya dalam menghadapi Islamofobia—fenomena global yang menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan, ekstremisme, dan ketidaktoleranan. Di tengah narasi negatif ini, Arba’in justru menunjukkan wajah Islam yang penuh cinta, komitmen terhadap keadilan, dan semangat kemanusiaan. Peziarah dari Sunni, Kristen, bahkan agama lain pun turut serta, memperlihatkan inklusivitas acara ini. Hal ini secara langsung membantah stereotip media Barat yang sering kali mendistorsi wajah sejati Islam.

Selain itu, Arba’in juga berfungsi sebagai sarana perlawanan terhadap distorsi sejarah Islam. Peristiwa Karbala dan perjuangan Imam Husain kerap direduksi atau diselewengkan dalam narasi historis tertentu. Namun, melalui Arba’in, sejarah ini dihidupkan kembali dalam bentuk aksi kolektif dan narasi publik. Spanduk, pidato, nasyid, dan simbol-simbol lainnya memperkuat narasi kebenaran dan keadilan, serta menyampaikan pesan bahwa pengorbanan Husain masih relevan untuk perjuangan melawan tirani di zaman modern.

Namun demikian, tantangan masih ada. Liputan media arus utama global terhadap Arba’in masih sangat minim atau bahkan bias. Untuk itu, perlu ada strategi komunikasi dan diplomasi budaya yang terkoordinasi, baik oleh pemerintah maupun masyarakat sipil dunia Islam, agar makna Arba’in dapat tersampaikan kepada masyarakat dunia secara lebih luas dan objektif.

دیدگاه‌ خود را بنویسید

نشانی ایمیل شما منتشر نخواهد شد. بخش‌های موردنیاز علامت‌گذاری شده‌اند *